Sebagai seorang Software Quality Assurance (SQA) harus mengetahui bagaimana melakukan pengujian aplikasi web. Pengujian aplikasi web bertujuan agar aplikasi dapat berfungsi penuh dan berjalan dengan lancar. Biasanya pengujian aplikasi dilakukan ketika developer selesai men-develop, sebelum deploy, dan setelah deploy.
Pengujian aplikasi web biasanya terdiri dari beberapa langkah agar memastikan aplikasi dapat berfungsi penuh dan berjalan dengan lancar. Hal tersebut merupakan bagian penting dari pengembangan web dan memastikan aplikasi berjalan dengan benar sebelum deploy. Berikut adalah 6 langkah gambaran umum dari pengujian aplikasi web:
Langkah 1: Functional Testing
Hal pertama yang dilakukan pada pengujian aplikasi web dengan memastikan aplikasi itu melakukan tugas yang dibuatnya. Functional testing atau pengujian fungsional merupakan proses memverifikasi fungsi aplikasi telah beroprasi sesuai dengan kebutuhan spesifikasi. Biasanya functional testing berfokus pada manual dan automation testing.
Pada saat melakukan functional testing, yang harus diperhatikan yaitu menguji semua tautan untuk memastikan semuanya telah berfungsi. Tautan tersebut termasuk seperti tautan keluar yang mengarah ke situs lain dan tautan internal yang mengarah ke halaman lain di situs web yang sama.
Selain menguji semua tautan, yang dapat dilakukan selanjutnya yaitu menguji formulir dimana pengguna dapat memasukkan data. Data tersebut dapat berupa nama, email, dan lain-lain. Jika aplikasi web menampilkan data khusus kepada pengguna, maka harus memastikan bawa cookie telah benar. Pada dasarnya, dalam pengujian fungsional menguji aplikasi web telah berfungsi dari ujung ke ujung.
Langkah 2: Usability Testing
Usability testing merupakan tempat untuk mempertimbangkan pengalaman pengguna saat menggunakan aplikasi. Inti membangun aplikasi yaitu untuk mengesankan pelanggan atau pengguna. Sehingga dibutuhkan usability testing untuk menguji seberapa menyenangkan aplikasi web bagi pengguna.
Dalam usability testing Anda akan menguji seberapa mudah dalam menggunakan fungsi aplikasi. Memastikan konten dalam suatu web aplikasi juga harus mudah terlihat. Tata bahasa dan kesalahan ketik harus diperhatikan karena akan memengaruhi kesan pengguna.
Langkah 3: Interface Testing
Interface testing memeriksa apakah komunikasi antara server web, broser web, dan database. Ketiga komponen ini harus dipastikan memiliki komunikasi yang baik dan lancar. Sebagai seorang SQA harus memeriksa apakah data yang dikirimkan aman sampai ke tujuannya. Salah satunya yaitu menguji interupsi selama transfer data dan memastikan bahwa komunikasi antarmuka lancar.
Langkah 4: Compatibility Testing
Pengujian kompatibilitas bertujuan untuk menguji apakah aplikasi web dapat berfungsi dengan bai di berbagai perangkat. Terdapat tiga kategori utama pada compatibility testing:
- Browser Compatibility
Sekarang banyak browser yang biasa digunakan, seperti Google Chrome, Firefox, dan lain-lain. Biasanya pengguna aplikasi menggunakan salah satu browser tersebut. Maka dari itu, sebagai SQA haru memastikan bahwa aplikasi berjalan tanpa masalah.
- Operating System Compatibility
Selain browser, terdapat banyak juga sistem operasi. Jika aplikasi web berkomunikasi dengan sistem operasi yang digunakan, penting untuk menguji apakah telah berfungsi dengan baik di semua sistem operasi.
- Device Compatibility
Pengguna dihadapkan pada perangkat yang berbeda saat ini, pengembang harus memverifikasi kompatibilitas situs web dan aplikasi dengan perangkat, platform, jaringan, dan sistem operasi yang berbeda. Jika hal tersebut dirancang dengan buruk dapat gagal berfungsi, sehingga mempertaruhkan reputasi kelesuruhan organisasi.
Langkah 5: Perfomance Testing
Performance testing merupakan proses untuk menguji batas ketahanan dan kestabilan sebuah sistem. Melakukan performance testing untuk memastikan bahwa aplikasi dapat menangani traffic load. Menjamin apakah aplikasi web tidak rusak saat permintaanya tinggi. Saat menguji aplikasi, harus memperhatikan dasar-dasar performance testing.
Langkah 6: Security Testing
Keamanan merupakan hal paling penting dalam suatu aplikasi. Pada setiap aplikasi web dapat menyimpan banyak data pengguna. Melakukan security testing agar memastikan bahwa aplikasi aman dan anti-retas.
Security testing merupakan proses menemukan titik keamanan yang lemah dalam aplikasi web. Ada banyak cara untuk melakukan security testing, diantaranya: pengujian keamanan otomatis, peretasan etis, dan pengujian penetrasi.